Masihkah “Bagimu Negeri, Jiwa Raga Kami?”

Perdebatan penting atau tidaknya sebuah negara berdaulat dalam era disrupsi teknologi menyeruak setidaknya 10 tahun terakhir. Kondisi terbalik ternyata hidup pada gagasan politik 10 tahun terakhir pula. Kemunculan populisme berwatak konservatif menjadi wajah baru politik di Indonesia, bahkan dunia. Keberadaan negara yang kerap dipandang tidak kompatibel dengan kewajiban rakyat membayar pajak ditengah situasi sulitnya ekonomi…

Read More
camo

Langkah Pasti Militer Mencengkeram Indonesia

Pemerintahan Prabowo-Gibran sudah melampaui hari ke-100 nya. Sederet permasalahan pun bermunculan. Mulai dari menggemuknya jumlah kabinet, gas LPG 3 Kg yang langka, Dosen ASN Kemendikti Saintek yang tunjangan kinerjanya belum dibayarkan, ASN Kemendikti Saintek melakukan demonstrasi karena kelakuan materinya, kriminalisasi rakyat Rempang, carut marut pagar laut, pemangkasan APBN yang berujung pemecatan pegawai di beberapa instansi,…

Read More

Realisme Sosialis Tetralogi Buru (Bagian II)

Tetralogi Buru Dikupas Dari Perspektif Realisme Sosialis Lekra terkenal dengan semboyannya: Politik adalah Panglima. Menurut Pram, sebelum menulis, seorang pengarang terlebih dahulu perlu mengkaji bahan-bahan yang dimilikinya dari sudut pandang politik. Baginya, kesalahan analisa politik lebih berbahaya dibandingkan kesalahan artistik. Oleh sebab itu, “politik harus jadi obor.”[51] Pram sejalan dengan Njoto bahwa politik harus sebagai…

Read More

Realisme Sosialis Tetralogi Buru (Bagian I)

Tentang Peniup Seruling M. Rustandi Kartakusuma dalam esainya memperkenalkan istilah pijpers (peniup seruling). Pijpers diperuntukkan bagi para kritikus sastra yang berasal dari negeri Belanda. Mereka itu, menurut Rustandi, mempunyai peranan vital dalam menentukan baik-buruknya karya sastra yang ditelorkan para penulis Indonesia generasi pasca kemerdekaan. Ironisnya, para penulis Indonesia begitu saja menari mengikuti irama seruling yang…

Read More

Peringatan Satu Abad Kelahiran Pramoedya  Ananta Toer: Menjangkarkan Pemberontakan!

Hadirin sekalian yang saya hormati. Hari ini kita berkumpul di sini untuk memperingati satu abad Pramoedya. Berarti sudah 100 tahun, Jejak Langkah Pramoedya di Bumi Manusia. Kisah panjang seorang maestro sastra dengan karya-karya pemberontakan. Menulis adalah kerja pemberontakan, begitu kira-kira kata Albert Camus dan, Pramoedya melakoni itu sepanjang hidupnya, baik dirinya sendiri maupun karya-karyanya. Sejarah…

Read More

Fleksibilitas Kerja Berkedok Aktivisme

“Mengapa kamu melihat serpihan kayu di mata saudaramu, tetapi tidak melihat balok kayu yang ada di matamu sendiri?” (Matius 7:3) Kutipan Alkitab itu  menggambarkan apa yang terjadi di Cakra Wiraka Indonesia (CWI), sebuah Non-Governmental Organization (NGO) yang fokus menyoroti isu tata kelola politik yang partisipatif, adil, dan setara. Pasalnya di tengah riset tentang inklusifitas dan…

Read More
https://www.weforum.org/stories/2024/08/why-ai-will-not-lead-to-a-world-without-work/

Siapa yang berhak atas karya yang diciptakan AI?

Perkembangan teknologi senantiasa menciptakan tantangan yang harus dijawab oleh hukum dalam hal ini HKI (Hak Kekayaan Intelektual). Persoalan ini muncul sejak dulu bukan hanya baru-baru ini saja. Dahulu, ketika kita ingin membuat sebuah gambar, kita harus melukis, tentu alat-alatnya juga perlu kita persiapkan seperti cat, kanvas, kuas, dsb. Kemudian ditemukannya kamera, untuk menghasilkan sebuah gambar…

Read More

Gerakan Rakyat Saja Harus Dikritik, Lalu Apa yang Salah dari Mengkritik Aktivis Borjuis?

“Aktivisme borjuis adalah masalah yang nyata bagi agenda politik progresif jangka panjang di Indonesia. Ia bagaikan siraman air es pada bara perlawanan yang sedang merona.” Selaku orang yang ikut lempar-lemparan di DPR pada tanggal 22 Agustus lalu dan ikut konsol-konsol setelahnya sampai nguap-nguap, lalu aksi-aksi lagi–saya juga gak tau apakah saya juga bagian dari si…

Read More
Back To Top